Sabtu, 21 Januari 2012

TEST CLOZE

Sering kita dengar mengenai test cloze. Test cloze adalah salah satu teknik evaluasi dalam membaca atau yang sering kita temui dengan istilah isian ompong atau paragraf rumpang. Test cloze mula-mula dikembangkan oleh Wilson Taylor(1953), kemudian di lanjutkan oleh muridnya yang bernama Jons haskal dan di abad 21 ini dimodifikasi oleh Maman Sulaeman(salah-satu dosen saya). Berdasarkan proses, proses clozure yang semula dikenal dan digunakan dalam bidang psikologi (ilmu jiwa gestalt) dengan proses itu seseorang dapat memahami wacana meskipun di sana-sini terdapat bagian-bagian yang kurang jelas atau kurang lengkap. Dengan sedikit merubah kata dari clozeure menjadi klos proses itu diterapkan di bidang bahasa sebagai proses pemahaman wacana dan melengkapi kekurangan-kekurangan yang ada. Dalam teori cloze ini menggunakan “kata” karena kosa kata merupakan unsur yang paling kuat di dalam bahasa apapun juga. Sehingga kesalahan dalam pemilihan kata menyebabkan kesalahan makna. Fungsi cloze adalah alat ukur membaca dan alat ajar namun teori MS(Maman Suleman) menambahkan bahwa fungsi cloze itu sebagai alat untuk mengecek sebuah terjemahan, untuk melatih mengarang permulaan, untuk mengecek kesalahan stuktur,diksi dan ejaan dan yang terkahir adalah untuk meningkatkan dan menurunkan kadar bacaan. Penghilangan kata-kata merupakan ciri khas dalam TC. Dari format aslinya dilakukan secara sistematis dengan menggunakan rumus ke-n. Maksudnya pada suatu teks yang dipilih misalnya : ke-6,ke-7 Dst dihilangkan dengan cara menghapusnya sehingga meninggalkan suatu tempat kosong, tempat kosong itu boleh diganti oleh tanda (........) atau garis lurud mrndatar (_______) sebagai tanda sebuah kata yang dihilangkan. Konsep para pakar mengenai tiga pakar mengenai TC dalam pembelajaran, yaitu :

Wilson Taylor 
1. Memilih suatu wacana yang relatif sempurna yakni wacana yang tidak bergantung pada informasi sebelumnya.
2. Melakukan penghilangan atau delisi setiap kata ke-n tanpa memperhatikan arti dan fungsi kata-kata tersebut.
3. Mengganti bagian-bagian yang dihilangkan tersebut dengan tanda tertentu misalnya dengan tanda garis mendatar panjang.
4. Memberikan salinan, diperbanyak pada siswa peserta test.
5. Mengingatkan siswa untuk berusaha mengisi semua delisi dengan jalan mengajukan pertanyaan-pertanyaan dalam wacana, memperhatikan konteks wacana atau memperhatikan kata-kata sisanya.
6. Menyediakan waktu yang relatif cukup untuk menyuruh siswa menyelesaikan pekerjaanya

John Haskal 
1. Memilih sebuah teks yang panjangnya lebih kurang 250 kata.
2. Biarkan kalimat pertama dan kalimat terakhir utuh
3. Mulailah penghilangan itu dari kalimat ke-2 yakni pada kata ke-5
4. Pengosongan diberikan garis mendatar yang sama panjangnya.
5. Jika kebetulan kalimat ke-5 jatuh pada kata bilangan, jangan melakukan delisi pada kata tersebut ,biarkan kata itu hadir secara utuh sebagai gantinya mulailah kembali dengan hitungan ke-5 berikutnya.

Maman Sulaeman (MS)
1. Panjang teks panjangnya kurang lebih 250 kata
2. Biarkan paragraf pertama dan terakhir utuh
3. Penghilangan dimulai dari paragraf ke-2 pada kalimat ke-7 dan diberi titik yang diberi tanda (nomor) 4. Tidak mendelisi kata bilangan, nama diri, nama geografis biarkan kata itu hadir, mulailah kembali dengan hitungan ke-7

Sekian mengenai paragraf cloze, semoga bermanfaat !!!
Sumber : hasil perkuliahan matkul pembelajaran membaca di UNINUS BDG

Tidak ada komentar:

Posting Komentar